Bagikan
Jakarta, 06 Juni 2023 – Tiga tantangan ekspor bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) berorientasi ekspor diutarakan para eksportir dalam Forum Berani Mendunia yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada tanggal 1 Juni 2024 lalu. Para pelaku ekspor menyoroti perihal menjaga kualitas dan kapasitas produk ekspor, tantangan logistik, dan strategi menemukan buyer terpercaya. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi dalam Forum Berani Mendunia mengamini pendapat para eksportir tersebut.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai lembaga keuangan khusus yang diberikan mandat oleh Pemerintah RI untuk terus mendorong ekspor nasional menginisiasi Forum Berani Mendunia sebagai wadah diskusi dan kolaborasi ekosistem ekspor yang terdiri dari kementerian, perbankan, mitra kerja, pelaku UKM, asosiasi dan lainnya dalam rangka bersama-sama membangun dan meningkatkan kapasitas UKM agar berani mendunia secara berkelanjutan.
Dalam diskusi tersebut, para eksportir membahas upaya mereka dalam meningkatkan nilai tambah produk dan memberikan manfaat bisnis dalam menembus pasar internasional.
CEO PT Tartaruga Food Indonesia, Achmad Jawahir, alumni Coaching Program for New Exporter (CPNE) LPEI tahun 2023 menuturkan, “Kita butuh dicarikan buyer. Pengalaman saya mendapat kesempatan ekspor ke negara Malaysia, itu awalnya difasilitasi oleh Indonesia Eximbank melalui (program) Business Matching.”
Didirikan sejak tahun 2020, Tartaruga berhasil menjadi pabrik pengolahan rumput laut yang memiliki sertifikasi halal dan sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP). Dengan pengolahan produk berbahan baku rumput laut yang tinggi serat, vitamin, mineral dan rendah kolesterol, produk Tartaruga berhasil tembus ekspor ke Malaysia, Australia, dan Arab Saudi.
CEO PT Hadir Mengharumkan Nusantara, Rizky Arief Dwi Prakoso, pemilik brand parfum HMNS yang tengah hypes di pasar domestik menyampaikan bahwa tantangan produknya dalam menembus pasar dunia adalah bagaimana memiliki competitive advantage dibandingkan global fashion brand.
Founder CV IKAPEKSI Agro Industri, Nurjannah menuturkan tantangan saat awal dalam melakukan ekspor, yaitu kurangnya pengetahuan dalam melakukan ekspor meskipun telah mendapatkan respon positif dari calon buyer. “Alhamdulillah kami mendapatkan pelatihan CPNE dari LPEI pada tahun 2019 lalu, kami selama satu tahun dibimbing dan efeknya luar biasa,” katanya.
Nurjanah juga menceritakan bahwa di awal tahun 2022, CV IKAPEKSI Agro Industri mengikuti Business Matching LPEI dan berhasil mencetak ekspor ke Arab Saudi senilai USD 37.000 atau setara dengan 22 ton kecap. Hingga saat ini, kecap Oishii telah berhasil diekspor ke Arab Saudi dan Jepang.
Nurjannah memulai usaha kecap Oishii bermula pada 2017 lalu di Kebumen, Jawa Tengah dengan cita-cita memproduksi kecap manis sehat tanpa bahan tambahan seperti penguat rasa, pewarna makanan, dan pengawet makanan. Kecap Oishii memanfaatkan bahan-bahan dan rempah asal Indonesia seperti kedelai putih, jahe, sereh, gula kelapa, dan lengkuas.
Untuk menjawab berbagai tantangan para pelaku usaha serta untuk pemerataan kesempatan kepada pelaku ekspor di seluruh Indonesia, LPEI terus bertransformasi untuk mencarikan solusi bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. Saat ini, LPEI tengah menyiapkan marketplace yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer (business matching). Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia.
Marketplace bernama Komodoin ini mulai diperkenalkan kepada ekosistem ekspor Indonesia pada Forum Berani Mendunia tanggal 1 Juni 2024 lalu di Sarinah, Jakarta, sejalan dengan semangat Hari Kelahiran Pancasila.
Komodoin hadir untuk mempersatukan anak-anak bangsa dalam meningkatkan kemampuan pelaku usaha berorientasi ekspor. Komodoin ditargetkan mulai dapat diakses kepada publik pada Agustus 2024 mendatang dengan empat layanan, yaitu edukasi, kurasi, inkubasi, hingga transaksi untuk ekspor. Diharapkan, Komodoin dapat membantu eksportir untuk bisa lebih cepat dan akurat dalam mengakses pasar dunia tanpa batas (cross border). Komodoin akan berkolaborasi dengan berbagai mitra dari Kementerian terkait, perbankan, komunitas UKM ekspor, agregator buyer di luar negeri, Diaspora, Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Atase Perdagangan.
Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, mengatakan “Komodoin akan menjadi penyedia end-to-end services milik Lembaga Pemerintah - LPEI yang saat ini diprioritaskan untuk meningkatkan volume transaksi dan jumlah pelaku UKM Indonesia berorientasi ekspor”.
Kegiatan Forum Berani Mendunia ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Koperasi & UKM RI, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif RI, Kementerian Perindustrian RI, Perbankan, UKM, Universitas, Asosiasi Usaha, Atase Perdagangan, ITPC, Diaspora dan beberapa buyer dari berbagai negara, termasuk dari Barcelona, Canberra, China, Dubai, London, Malaysia, Sydney dan Vietnam.
Narahubung Media
Chesna F. Anwar
Corporate Secretary – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Ph. : (021)39503600
Email : corpsec@indonesiaeximbank.go.id
Web : http://www.indonesiaeximbank.go.id