Bagikan
Jakarta, 20 Juli 2022 —PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin menguatkan sinergi ekspor nasional yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pada tahap awal, BSI telah bekerja sama dalam hal pemberian pembiayaan kepada LPEI senilai Rp 3 Triliun untuk pengembangan bisnis LPEI.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kesiapan pihaknya dari sisi infrastruktur, layanan dan digital untuk mendukung akselerasi bisnis LPEI yang akan mendorong peningkatan ekspor nasional. Terlebih, pada Juni lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Menurut Hery, pihaknya akan sangat mendukung LPEI karena peningkatan ekspor perlu terus diupayakan secara konsisten oleh seluruh stakeholders. Sebab dengan surplusnya neraca perdagangan akan memutar roda perekonomian, karena akan ikut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan ketika adanya peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa.
“Dengan adanya kerjasama ini, kami berharap dapat mendukung peran LPEI dalam memperkuat transaksi ekspor nasional. Hal ini tentunya sejalan dengan semangat kami untuk terus berkontribusi dalam membangkitkan perekonomian nasional, termasuk ekspor Indonesia,” ujar Hery menegaskan.
Sebelumnya, BPS merilis data yang menyebut ekspor Indonesia pada Juni 2022 mencapai US26,09 miliar, naik sekitar 40,68% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Sementara impor Juni 2022 mencapai US$21 miliar, naik sekitar 21,98% dibandingkan bulan yang sama pada 2021, sehingga menandakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus sebesar US$5,09 miliar. Hal itu memperpanjang tren neraca perdagangan Indonesia yang surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Tentu upaya menjaga konsistensi neraca perdagangan yang surplus ini menjadi sangat penting. Bukan saja bagi pelaku ekspor secara langsung, tapi kami di BSI dari segi perbankan syariah. Apa lagi jika ekspornya dilakukan oleh perusahaan besar hingga tingkat UMKM. Ini akan menjaga ketahanan ekonomi Indonesia ke depan secara menyeluruh oleh semua segmen pelaku ekonomi. Dan kami BSI siap mewujudkan itu dengan dukungan secara nyata,” ucap Hery menekankan.
Sebagai gambaran per Maret 2022 lalu, adapun kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif sebesar sebesar 11,59% secara year on year (yoy). BSI juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan, sebesar Rp48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27% dari total portofolio pembiayaan pada kurun waktu yang sama.
Kualitas pembiayaan BSI pun semakin membaik dan terjaga. Hal itu tercermin dari non performing financing (NPF) nett yang turun menjadi 0,90% pada Maret 2022. NPF Gross juga mengalami penurunan, semula sebesar 3,09% pada Maret 2021 menjadi sebesar 2,91% pada Maret 2022.
“Maka dengan adanya kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis dari seluruh aspek. Baik di BSI maupun LPEI terutama peningkatan kualitas ekspor Indonesia,” lanjutnya optimistis.
Kerjasama ini pun meliputi penyediaan fasilitas pembiayaan, pemanfaatan produk jasa perbankan syariah khusus transaksi ekspor serta impor untuk nasabah LPEI serta layanan payroll penggajian pegawai. LPEI juga menyediakan layanan penjaminan pembiayaan bagi nasabah BSI yang melakukan kegiatan ekspor.
Sinergi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang telah dilakukan pada Maret lalu. Di mana nantinya pegawai LPEI dapat menikmati layanan BSI tak hanya payroll, tapi juga fasilitas pembiayaan Griya, Multiguna, OTO, Gadai dan pembiayaan emas, serta produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.
Selain itu, dari sisi korporasi mendapatkan layanan mulai dari Transaction Banking termasuk cash management, virtual account, trade services dan penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Juga layanan ritel lainnya sehingga memudahkan single access bagi nasabah LPEI untuk bertransaksi dengan cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah.
Dengan adanya kerjasama ini, Bank Syariah Indonesia berharap bisa menjadi mitra yang kuat dari LPEI. Yaitu untuk pengembangan ekspor melalui pembiayaan berbasis syariah, pendanaan maupun transaksi digital.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengungkapkan optimisme senada. Dia mengatakan, "Kami meyakini sinergi dan kolaborasi yang dibangun pada akhirnya akan mendorong terciptanya pelaku usaha yang berdaya saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan. Besar harapan kami, kerjasama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan.